Kehadiran teknologi Honda Sensing di mobil Honda menjadi daya tarik bagi konsumen di Indonesia. Seperti Low SUV All New Honda BR-V yang sudah laku 2.400 SPK sekitar 62 persen konsumen memesan tipe tertinggi dengan teknologi Honda Sensing.
“Kami pertimbangkan sesuai kebutuhan pasar. Jadi kalau memang di model lain butuh Honda Sensing, ya, kenapa tidak. Karena memang market mengarah ke sana,” kata Business Inovation and Marketing & Sales Director PT HPM Yusak Billy saat ditemui di BSD City, Tangerang, pada Rabu, 8 Desember 2021.
Honda Sensing, seperti pada Honda BR-V, adalah serangkaian fitur keselamatan yang memberikan perlindungan bagi pengemudi dan penumpang saat dalam perjalanan. Fitur-fitur tersebut mengantisipasi jika mobil berpotensi mengalami kecelakaan.
Fitur keselamatan Honda Sensing terdiri Lead Car Departure Notification System (LCDN), Collision Mitigation Brake System (CMBS), Lane Keeping Assist System (LKAS), Road Departure Mitigation (RDM), Adaptive Cruise Control (ACC), dan Auto-High Beam.
LCDN System akan menginformasikan pengemudi saat mobil berhenti dan kendaraan di depannya mulai berjalan menjauh.
Kemudian ada fitur CMBS membantu pengemudi saat mendapat kemungkinan kendaraan mengalami tabrakan dengan kendaraan lain atau pejalan kaki.
Adapun LKAS adalah fitur yang berfungsi membantu kemudi untuk menjaga kendaraan tetap berada pada jalur yang terdeteksi sistem. Sedangkan RDM berfungsi memberikan peringatan dan jika perlu akan memberikan koreksi secara otomatis pada roda kemudi apabila mobil keluar jalur.
Kemudian fitur ACC membantu menjaga kestabilan kecepatan mobil dan mengatur jarak di belakang kendaraan yang terdeteksi di depan. Fitur Auto-High Beam pada Honda Sensing mobil All New Honda BR-V secara intuitif akan berganti antara lampu besar dan lampu normal bergantung situasi di jalan.